Respon Internasional Terhadap Kemerdekaan Indonesia

Nama : Nesya Alfionita
Kelas : XII IPS 1


Respon Internasional terhadap Kemerdekaan Indonesia


Respon internasional terhadap kemerdekaan Indonesia ini sangat penting untuk menjadi salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi negara yang merdeka. Berbagai respon yang diterima Bangsa Indonesia terhadap kemerdekaannya ini sangat beragam. Ada yang memberi tanggapan positif (Dukungan) adapula yang memberi tanggapan negatif ( Penolakan). Dukungan-dukungan itu pada awalnya muncul dari Negara-negara Islam di Timur Tengah, dan penolakan itu sendiri muncul dari Negara Belanda itu sendiri, hal ini dapat kita lihat dari penghianatan-penghianatan yang telah dilakukan oleh Belanda pada perjanjian/kesepakatan yang sudah Indonesia-Belanda lakukan.

Dukungan-dukungan dan penolakan tersebut berasal dari negara-negara :

1. Pengakuan Kemerdekaan Indonesia dari Mesir

Mesir merupakan salah satu bagian sekutu yang mengakui kemerdekaan Indonesia dan mereka menggalangkan dukungan dengan Liga Arab untuk menerima kedaulatan indonesia. Pada tanggal 22 Maret 1946 Mesir secara de facto mengakui kedaulatan Indonesia. Mesir juga meyakinkan negara negara islam lainnya seperti Irak, Kerajaan Arab, dan Suria untuk mendukung Kemerdekaan Indonesia. Pada tanggal 10 Juni 1947 Mesir mengakui Kedaulatan Indonesia secara de jure dan Indonesia membuka kedutaan besar di Kairo. Dengan adanya liga arab ini dewan liga arab kemudian mengajak negara negara anggota liga arab untuk mendukung kemerdekaan indonesia karena alasan keagamaan, kekeluargaan, dan kekerabatan.

a. Sebab - sebab Mesir memberi pengakuan kemerdekaan terhadap Indonesia :
  1. Persamaan Agama
  2. Banyaknya masyarakat Indonesia yang menuntut ilmu di Mesir 
  3. Banyaknya masyarakat Indonesia yang bekerja di Mesir
  4. Banyaknya masyarakat Indonesia yang melakukan haji di Arab 

b. Proses Indonesia Mendapatkan Pengakuan dari Mesir
  1. Peranan mahasiswa Indonesia yang belajar di Mesir ( Univ. Al- Ahar di Kairo misalnya). Peranan mahasiswa ditunjukan dengan menanamkan bibit kemerdekaan melalui media masa yang ada di arab.
  2. Delegasi Indonesia pertama RI di Mesir (7 April)
  3. Pembentukan Panitia Pusat sebagai wakil Indonesia di luar negeri Agus salim sebagai ketuannya
  4. Kunjungan yang dilakukan oleh sutan Syahrir dan Soekarno ke Mesir

c. Peran Mesir dalam Mendukung Kemerdekaan RI
  1. Peran dari organisasi Al-Ikhwan Al-Muslimun yang dipimpin Syaikh Hasan Al- Banna 
  2. Aksi pemuda Mesir yang berdemo di Kedubes Belanda di Kairo
  3. Mengirim delegasi Mesir (Abdul Mun’im) ke Yogyakarta 
  4. Mesir mendorong agar Liga Arab mengakui kemerdekaan RI (18 Nov 1946) 
  5. Ditandatanganinya perjanjian persahabatan antara RI (H. Agus Salim) dan Mesir (Fahmi Nokrasyi Pasha) (10 Juni 1947) 
  6. Menteri LN Mesir dibawah kabinet Ahmad Kasyabah Pasha mengirim nota resmi ke Belanda yang berisi permintaan dari Mesir agar Belanda bersedia menghentikan aksinya di Indonesia 

2. Pengakuan Kemerdekaan Indonesia dari India

Karena adanya rasa senasib antara Indonesia dan India ini kemudian terjadilah rasa tolong-menolong. Indonesia mengirimkan bantuan beras kepada India saat terjadi peristiwa kelaparan. Kemudian India memberikan bantuan obat-obatan kepada Indonesia untuk membalas bantuan Indonesia yang pernah diberikan. Hal ini bertujuan untuk menembus blokade Belanda terhadap Indonesia.

a. Sebab-Sebab India Memberi Pengakuan Kemerdekaan RI 
Persamaan Kebudyaaan (Hindu-Budha) 
Persamaan nasib (sama-sama dijajah atau sama-sama ingin merdeka) 
Hubungan dekat antara pemimpin negara (Nehru dan Moh. Hatta) (Feb 1927) 

b. Proses Indonesia Mendapatkan Kedaulatan dari India 
  1. Semangat dari Para Pelajar Indonesia yang ada di India Dibentuknya PPII (Persatuan Putera Indonesia di India). Tujuan dibentuknya PPII adalah membela proklamasi negara dengan mendesak para pemimpin India untuk mengakui Indonesia sebagai negara yang berdiri dan berdaulat. 
  2. Diplomasi Sutan SjahrirSutan Sjahrir mengadakan perjanjian bantuan Indonesia kepada India (18 Mei 1946). Indonesia diwakili Sutan Sjahrir dan India oleh K.L Punjabi. Pengiriman padi ini terjadi pada 20 Agustus 1946 di pelabuhan (Cirebon, Probolinggo, dan Banyuwangi)
  3. Diplomasi Moh. Hatta Moh. Hatta bertemu dengan P.M Nehru untuk meminta bantuan senjata. Akan tetapi keinginan ini tidak bisa dikabulkan oleh Nehru karena persenjataan India di pegang oleh Inggris. 

c. Peran India dalam Mendukung Kemerdekaan RI 
  1. Mengirim obat-obatan ke Indonesia (tindakan balasan atas bantuan Indonesia yang telah mengirim 500.000 ton padi ke India) 
  2. 31 Juli 1947 India dan Australia mengajukan masalah Indonesia-Belanda ke DK PBB. Akibat dari tindakan India dan Australia, PBB mengeluarkan resolusi (1 Agustus 1947) untuk menghentikan pertikaian antara Indonesia dan Belanda melalui arbitrase 
  3. Diadakannya Konferensi Asia di New Delhi (20-25 Januari 1949). Konferensi ini dihadiri oleh negara-negara asia, seperti: Pakistan, Afganistan, Libanon, Suriah,Saudi Arabia, Philipina, India, Myanmar,Yaman dan Irak.

3. Pengakuan Kemerdekaan Indonesia dari Australia

Australia memberikan dukungan kemerdekaan kepada Indonesia. Hal ini karena hubungan yang sudah terjalin semenjak Indonesia dijajah oleh Jepang. Selain alasan lain Australia mendukung Indonesia yaitu sama-sama ingin menyingkirkan Jepang. Sehingga Indonesia mendapat kedaulatan dari Australia.tak hanya dari negara-negara diatas Indonesia pun mendapat dukungan dari negara-negara arab lainnya karena adanya perananan dari Liga Arab.

a. Sebab-sebab Australia mengakui kemerdekaan Indonesia

  1. Hubungan baik antara Australia dan Indonesia yang dimulai semenjak penjajahan Jepang di Indonesia Hubungan ini dimulai ketika dulu banyak para buruh kapal dan perwira kapal dari Indonesia yang dibawa Belanda ke Australia, para pekerja dari Indonesia ini kemudian berhubungan kontak dengan Seamen’s Union In Sydney (Asosiasi Pekerja), asosiasi tersebut terkejut melihat diskriminasi yang terjadi antara buruh kapal dan perwira kapal, asosiasi tersebut memberi tahu pekerja Indonesia bahwa mereka bekerja di Australia yang dihormati hak-haknya sebagai pekerja serta memiliki hak untuk protes. Diskriminasi yang tejadi : - Buruh kapal bekerja di lingkungan yang jelek dan gaji sangat minim - Perwira kapal gaji layak seperti orang eropa, kerja di lingkungan yang bagus. 
  2. Persamaan tujuan yakni sama-sama ingin menyingkirkan atau mengusir Jepang 
b. Proses Indonesia mendapatkan kedaulatan dari Austaralia 
  1. Peran tawanan Belanda (Indonesia) yang dibawa ke Australia Para tawanan tersebut memberitahu maksud dan tujuan Belanda datang ke Australia.
  2. Peristiwa Black Armada - Peristiwa Black Armada
  3. Kunjungan Sutan Syahrir ke Australia (1945) Kunjungan ini dilakukan karena Australia mendukung RI dengan aksi pemboikotan yang dilakukan buruh di Australia.
  4. Aksi pemboikotan terhadap 6 kapal Belanda dipelabuhan Brisbane (24 setember 1945) 
  5. Peran organisasi Indonesia Political Exile Association yang menghimbau serikat buruh untuk melancarkan pemboikotan terhadap semua kapal Belanda. 
  6. Peran CENKIM (Central Komite Indonesia Merdeka) CENKIM adalah organisasi yang didirikan di Australia oleh para tokoh politik yang pernah diasingkan Belanda ke Digul : 
  7. Aksi sebelum 1945
  8. Aksi setelah 1945
c. Peranan Australia dalam mendukung kemerdekaan RI 
  1. Inisiatif partai komunis Australia (ACP) dan pimpinan komunis dari serikat buruh perairan Australia pada 20 September 1945 diseluruh pelabuhan Australia melarang pemuatan atas semua kapal belanda yang mau ke Indonesia. 
  2. Tanggal 26 September 1945 Dewan Federasi memutuskan pemogokan menyeluruh terhadap semua kapal Belanda di Australia. 
  3. Tanggal 28 September 1945 pekerja pelabuhan di Sydney menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor kapal Belanda dan kantor diplomatik Belanda dan memasang sepanduk berisi desakan agar Belanda meninggalkan Indonesia (Hands off Indonesia) 
  4. Oktober 1945 Australia memfasilitasi kembalinya lebih dari 1400 para tawanan perang Belanda asal Indonesia yang ada di Australia ke tanah air menggunakan kapal kargo dari pelabuhan Sydney 
  5. 31 Juli 1997 India dan Australia mengajukan masalah Indonesia dan Belanda ke PBB
  6. 12 Agustus 1947 Australia behasil meyakinkan PBB bahwa Indonesia punya kedudukan sederajat dalam persangketaan Indonesia dan Belanda 
  7. 25 Agustus 1947 Australia menjadi wakil Indonesia dalam KTN
4. Pengakuan Palestina dan Negara Islam Timur Tengah lainnya

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang dibacakan Soekarno bersama Hatta pada Jumat 17 Agustus 1945 menjadi bermakna karena adanya pengakuan dunia internasional.Pengakuan justru datang dari negara-negara timur tengah. Bermula dari tersiarnya kabar kemerdekaan melalui saluran radio. Bangsa-bangsa yang tergabung dalam Liga Arab kemudian mengakui kemerdekaan Indonesia. 
  1. Palestina, Dukungan kemerdekaan Indonesia ini dimulai dari Palestina. M. Zein Hassan. Le ( Ketua Panitia Pusat Perkumpulan Kemerdekaan Indonesia) dalam buku diplomasi indonesia di luar negeri. Dukungan palestina ini diwakili oleh syekh Muhammad Amin Al- Husaini-mufti besar palestina. Pada 6 september 1944 Radio berlin berbahasa arab menyiarkan ucapan selamat beliau ke seluruh dunia islam bertepatan pada pengakuan jepang atas kemerdekaan Indonesia.
  2. Libanon, Lebanon Irak 9 Juli 1947 melalui Liga Arab secara resmi keputusan sidang Dewan Liga Arab tanggal 18 November 1946. Alasan liga arab menganjurkan kepada semua negara anggotanya untuk mengakui kemerdekaan Indonesia adalah atas dasar persamaan agama, persaudaraan serta kekeluargaan. 
  3. Suria, Walaupun Indonesia sudah memproklamasikan kemerdekaannya, agresi militer Belanda masih terus berlangsung. Suriah, salah satu negara anggota Liga Arab, turut memperjuangkan persoalan yang dihadapi Indonesia itu untuk dibahas dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 1947. Sampai akhirnya, agresi militer Belanda di Indonesia dihentikan melalui perundingan secara damai.Sejak saat itu, terjalinlah hubungan bilateral antar keduanya. 
  4. Yaman, Salah satu negara anggota Liga Arab lainnya yang mengakui kedaulatan Indonesia adalah Yaman. Pengakuan terhadap kemerdekaan Indonesia diberikan pada tanggal 3 Mei 1948. Hingga saat ini, persahabatan kedua negara telah berlangsung selama 70 tahun. Hubungan diplomatik antara Indonesia dan Yaman terus ditingkatkan, baik dalam bidang politik, ekonomi, hingga sosial dan budaya.
  5. Arab Saudi, hubungan diplomatik antara Arab saudi dengan Indonesia dimulai pada tanggal 1 Mei 1950.

5. Peranan PBB terhadap Kemerdekaan Indonesia 

Kontak Indonesia dengan PBB Kontak Indonesia dengan PBB dimulai setelah India dan Australia mengajukan masalah Indonesia dan Belanda untuk dimasukkan dalam agenda Dewan Keamanan PBB pada tanggal 31 Juli 1947. Usulan ini ternyata diterima dan pada tanggal 1 Agustus 1947 DK PBB mengeluarkan resolusi yang mengajak kedua belah pihak untuk menghentikan tembak menembak, menyelesaikan pertikaian melalui arbitrase atau dengan cara damai yang lain. Menindaklanjuti ajakan PBB maka Indonesia mengutus Sutan Syahrir untuk menhadiri sidang DK PBB. 

Peran PBB dalam mendukung kemerdekaan RI Peran PBB ditunjukkan dengan beberapa hal, diantaranya: 
  • Pada tanggal 1 Agustus 1947 DK PBB mengeluarkan resolusi yang mengajak kedua belah pihak untuk menghentikan tembak menembak, menyelesaikan pertikaian melalui arbitrase atau dengan cara damai yang lain 
  • Pada tanggal 4 Agustus 1947 DK PBB mengeluarkan perintah kepada Belanda dan Indonesia untuk menghentikan permusuhan diantara mereka dan aksi tembak menembak 
  • Pada tanggal 7 Agustus 1947 DK PBB mulai membahas masalah Indonesia dan Belanda dalam agendanya 
  • Pada tanggal 25 Agustus 1947 DK PBB menerima usul AS tentang pembentukan pembentukan Komisi Jasa-Jasa Baik (Committee of Good Offices) untuk membantu menyelesaikan pertikaian Indonesia-Belanda. Komisi inilah yang kemudian dikenal dengan Komisi Tiga Negara (KTN), yang terdiri atas: 
a. Australia (diwakili oleh Richard C. Kirby), atas pilihan Indonesia 
b. Belgia (diwakili oleh Paul Van Zeeland), atas pilihan Belanda
c. Amerika Serikat (diwakili oleh Dr. Frank Porter Graham), atas pilihan Australia dan Belgia. 
  • Pada tanggal 28 Januari 1949 Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi yang disampaikan kepada Indonesia dan Belanda sebagai berikut. 
a. Mendesak Belanda untuk segera dan sungguh-sungguh menghentikan seluruh operasi militernya dan mendesak pemerintah RI untuk memerintahkan kesatuan-kesatuan gerilya supaya segera menghentikan aksi gerilya mereka. 
b. Mendesak Belanda untuk membebaskan dengan segera tanpa syarat Presiden dan Wakil Presiden beserta tawanan politik yang ditahan sejak 17 Desember 1948 di wilayah RI; pengembalian pemerintahan RI ke Yogyakarta dan membantu pengembalian pegawai-pegawai RI ke Yogyakarta agar mereka dapat menjalankan tugasnya dalam suasana yang benar-benar bebas. 
c. Menganjurkan agar RI dan Belanda membuka kembali perundingan atas dasar persetujuan Linggarjati dan Renville, dan terutama berdasarkan pembentukan suatu pemerintah ad interim federal paling lambat tanggal 15 Maret 1949, Pemilihan untuk Dewan Pembuatan Undang-Undang Dasar Negara Indonesia Serikat selambat-Iambatnya pada tanggal l Juli 1949. 
d. Sebagai tambahan dari putusan Dewan Keamanan, Komisi Tiga Negara diubah menjadi UNCI (United Nations Commission for Indonesia = Komisi PBB untuk Indonesia dengan kekuasaan yang lebih besar dari KTN. UNCI berhak mengambil keputusan yang mengikat berdasarkan suara Mayoritas. Anggota UNCI terdiri dari: Merle Cochran (AS), Critchley (Australia), dan Harremans (Belgia). 
Tugas UNCI adalah membantu melancarkan perundingan-perundingan untuk mengurus pengembalian kekuasaan pemerintah Republik; untuk mengamati pemilihan dan berhak memajukan usul-usul mengenai berbagai hal yang dapat membantu tercapainya penyelesaian. Indonesia menjadi anggota PBB pada tanggal 28 September 1950

6. Pengakuan Belanda

Belanda merupakan negara yang menolak kemerdekaan Indonesia dan ingin merebut kembali Indonesia. Peristiwa perebutan kembali ini terjadi pada Agresi Militer I (1947) dan Agresi Militer II (1948). Berkali-kali melakukan perundingan mulai dari perundingan linggarjati, perjanjian renville, perjanjian roem-royem dan konferensi meja bundar (KMF). Belanda baru mengakui kedaulatan Indonesia pada koferensi meja bundar. Pada akhir Desember 1949, KMB mengeluarkan hasil yang menyatakan bahwa Indonesia diakui kedaulatannya oleh Belanda. Kemudian pada tanggal 27 Desember 1949, diadakanlah penandatanganan pengakuan kedaulatan di negeri Belanda. Pihak Belanda ditandatangani oleh Ratu Juliana, Perdana Menteri Dr. Willem Drees, Menteri Seberang Lautan Mr. AM . J.A Sassen. Sedangkan delegasi Indonesia dipimpin oleh Drs. Moh. Hatta. Pada waktu yang sama di Jakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan Wakil Tertinggi Mahkota AH.J. Lovink menandatangani naskah pengakuan kedaulatan. Dengan diakuinya kedaulatan RI oleh Belanda ini maka Indonesia berubah bentuk negaranya berubah menjadi negara serikat yakni Republik Indonesia Serikat (RIS). 





Komentar